Ternate, Litcom – Kepala Kantor Bea Cukai Ternate Nyoman Adhi S. kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa investasi yang dilakukan di provinsi Maluku Utara sudah menunjukkan progres yang cukup luar biasa, hal ini ditandai dengan adanya pengembangan jumlah pengelolaan dan pemurnian logam (smelter) yang ada di provinsi ini, diantaranya yang dilakukan oleh PT. Wana Tiara dan PT. Antam. kata Nyoman saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat 19 Mei 2017 di kantor Bea Cukai Ternate, Jl Jendral A.Yani No 2 Kota Ternate Tengah.
Nyoman melanjutkan bahkan ada berapa perusahaan lagi yang sementara sedang berproses untuk hal tersebut, tetapi pihaknya menyebut adanya rencana yang di ambil oleh PT.Antam untuk pembangunan pabrik besi dan baja (stainless steel) di Buli Halmahera Timur merupakan era baru dimana Maluku Utara akan di kenal lebih luas lagi.”ini yang kita harapkan untuk membawa era baru pembangunan ekonomi di malut”.ungkapnya
Lebih jauh lagi Nyoman menjelaskan bahwa citra Maluku Utara akan dikenal di nasional bahkan internasional apabila hal ini terealisasi, karena pabrik Stainless Steel merupakan suatu produk utama dalam industri dan bisa dikatakan Maluku utara adalah sala satu penghasil bahan baku, hal ini ditergetkan akan percepatan pertumbuhan industri dan juga mendorong perusahaan multi nasional dan internasional seperti perusahaan eloktroni, pabrik alat rumah tangga (Home Industri) dan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan stainless steel akan membuka diri dan mendirikan usahanya di Indonesia khususnya Maluku utara.
Bahkan Kabupaten Pulau Morotai yang suda difasilitasi untuk menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) adalah bukti keunggulan Maluku Utara oleh karena dengan adanya keunggulan tersebut maka yang harapkan dalam jangka menengah generasi yang akan datang akan mendapatkannya dan lebih mengeksplorasi daerahnya untuk kemajuan Maluku Utara.
“Apabila itu terjadi, maka Maluku Utara akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur” Ungkap nyoman.
Oleh karena itu pihaknya berharap agar supaya sinergi semua pihak seperti Pemerintah provinsi dan perintah kabupaten/kota dan juga masyarakat pada umumnya.
“ini adalah wujud Nawa Cita yang dicangkan oleh Presiden Jokowi, yang artinya pembangunan Indonesia dimulai dari pinggiran”.tutupnya *(Fah/Sul)*