Lintastimur.com - Muaro Jambi - Ratusan Suku Anak Dalam dari berbagai kabupaten yang ada di provinsi Jambi Datangin Kantor Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi dalam hal mintak kejelasan terhadap Oknum yang mengaku sebagai Sultan dan Merampas Surat tanah dari kementerian untuk Suku anak dalam. Rabu (28/8/2024)
Kedatangan Suku anak dalam di Terima baik oleh wakil Ketua lembaga adat Melayu Provinsi Jambi Drs Hasan Basri Jamid dan Pengurus Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi.
Beberapa perwakilan dari Suku anak dalam dipanggil ke dalam kantor Lembaga Adat Melayu untuk menjelaskan apa kronologi yang terjadi sehingga Suku anak dalam dari berbagai kabupaten yang ada di provinsi Jambi mendatangi kantor Lembaga Adat Melayu.
Saat dikonfirmasi oleh media lintastimur Datuk Yusuf Temanggung Suku Anak dalam menjelaskan Tujuan mereka mendatangin kantor Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi untuk meminta kejelasan dari oknum Sultan gadungan yang telah merampas hak milik mereka beberapa waktu yang lalu.
Lanjut dirinya mengatakan selain merampas surat- surat berharga kami dia juga mengambilnya.selain itu kami juga meminta kepada orang Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi untuk meluruskan mana yang benar-benar Sultan dan mana yang bukan Sultan
"Karena orang tersebut mengaku sebagai Sultan sehingga membuat kami bimbang saat dirinya datang merampok dan menodong kami kalau emang dia benar-benar Sultan kelakuannya bukan seperti itu penodong macam preman di jalan." Ujarnya
Maksud Kedatangan kami ke Lembaga Adat Melayu ini meminta luruskan siapa Sultan yang sebenarnya sehingga kami tidak ragu lagi mana yang Sultan benaran dan Sultan gadungan dan kami juga meminta Lembaga Adat Melayu untuk memberikan Sangsi atau dendo sesuai hukum Adat yang berlaku.
"Karena kami dua Temanggung sudah dilecehkan dan Dipijak-pijak kepala kami sehingga kami merasa tidak senang.kalau pengakuan dari Sultan tersebut bernama Wawan dirinya didampingi oleh Oknum Aparat yang berpakaian dinas Polisi dan TNI. " Katanya
Tindakan dari mereka yaitu merampas Berkas-berkas berharga dan mau menikam pakek keris dan megacukan ke perut.
"Dirinya berharap kepada Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi mendenda sesuai hukum adat kami yang berlaku dan juga untuk pelurusan Sultan jangan sampai ado lagi yang mengaku lagi. " Harapnya
Dan kami menyuruh mereka membaca surat tersebut teryata isi surat tersebut menyuruh kami menandatangani lahan seluas 33 ribu hektare kepada Sultan Wawan.
Jadi temenggung kami ditekan di gertak memakai senjata disuruh meneken surat tersebut mau tak mau surat tersebut di teken karena ketakutan dengan ancamnya.
"Orang yang datang ke tempat kami itu sekitar 5 orang termasuklah disitu oknum Aparat kepolisian dan TNI dirinya menjelaskan bahwa beliau disekap dan dibawah kerumah kosong yang ada di daerah bulurun. " Sampainya
Dan dirinya merasakan di intimidasi disuruh menandatangani surat tersebut padahal surat tersebut tidak tau isinya karena dirinya tidak bisa membaca.
Sementara itu Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi Hasan Basri Jamid Menjelaskan Bahwa hari ini ratusan Suku anak dalam dari berbagai kabupaten Provinsi Jambi mendatangi kantor Lembaga Adat Melayu Jambi.
Lanjut dirinya mengatakan Kedatangan Suku Anak dalam ke Lembaga Adat Melayu ingin menyampaikan beberapa hal yang terkait ada Sultan gadungan yang telah melecehkan dan merendahkan temenggung Suku anak dalam.
"Dia meminta kepada Lembaga Adat Melayu Jambi untuk dapat menyelesaikan secara Adat masalah yang menimpa beliau dan dia juga meminta kami untuk menunjukkan Sultan mana yang harus kami turuti." Ujarnya
Selain itu dia menyebutkan bahwa beliau diancam dan surat dari menteri lingkungan hidup dan perkebunan di ambil oleh oknum tertentu kemudian di ancam.
"Suku Anak dalam meminta untuk diselesaikan secara Adat,berkaitan dengan Sultan kelestarian yang ada sekarang memang Lembaga Adat tidak pro ke salah satunya dan tidak menyalahkan salah satunya itu terserah dari keturunan dan beliau minta diselesaikan secara Adat " Katanya
Nanti kita bersama datuk Ahmad Ramli akan melaporkan ke Lembaga Adat bagaimana kita menyelesaikan persoalan Sultan kelestarian ini.
"Selanjutnya mengenai kasus oknum yang mengambil surat dari kementerian itu dan ada acaman itu tugas dari kepolisian silakan melapor ke pihak yang bertanggung jawab. " Tandanya (Wak Sabek)
Social Plugin